Ramalan Harga Emas Hingga Akhir 2011


Jakarta - Gejolak di pasar keuangan dunia memecut laju harga emas ke level tertinggi mendekati US$ 1.800 per troy ounce Rabu (10/8) hari ini. Beberapa bank besar dan pialang pun mengekspektasikan si logam kuning akan terus melambung.
JP Morgan (JPM) bergabung dengan bank besar dan pialang lain untuk meningkatkan perkiraan emas beberapa hari terakhir. JPM menaikkan perkiraan harga untuk tahun ini sebesar 39% dan meramalkan logam mulia itu akan mencapai setidaknya US$ 2.500 per ounce pada akhir 2011.
Target itu merupakan kenaikan hampir US$800 per ounce, ketimbang level saat ini, yang merupakan level tertingginya. Sedangkan bank AS ini memperkirakan harga spot emas akan berada di level US$1.800 pada akhir tahun.
Goldman Sachs dan HSBC juga menaikkan estimasi harga emas mereka awal pekan ini. HSBC Bank mengangkat prediksi emas untuk beberapa tahun ke depan, dengan perkiraan, harga logam mulia itu akan volatile hingga akhir tahun dan diperdagangkan ke level US$1.850 per troy ounce.
Sedangkan untuk harga spot emas, HSBC menaikkan prediksi 2011 menjadi US$1.590 per troy ounce, naik 4,2% dari US$1.525 per troy ounce sebelumnya. Selain menaikkan estimasi 2012 sebesar 8,3% menjadi US$1.625, kemudian prediksi 2013 sebesar 6,8% ke US$1.550, dan rata-rata harga emas jangka panjang naik sebesar 10% menjadi US$1.375 per troy ounce.
Goldman Sachs juga menaikkan perkiraan untuk emas, sembari mengatakan ekonomnya kini menempatkan sepertiga peluang, bahwa resesi AS kemungkinan besar akan terjadi dalam enam bulan ke depan.
Namun, target harganya secara signifikan lebih rendah dari JP Morgan, dimana Goldman memprediksi harga spot emas berada di level US$ 1.645 per ons dalam tiga bulan dan US$ 1.730 per ons dalam enam bulan.
Kendati menyadari bahwa pergerakan emas tidak selalu menguat, logam yang satu ini diyakni dapat terus melesat. Revisi naik harga emas ini menyusul aksi serupa yang dilakukan Morgan Stanley, ANZ, MF Global dan Barclays Capital.
Demikian juga para produsen emas seperti Barrick Gold (ABX), AngloGold Ashanti (AU) dan Randgold Resources (GOLD), yang telah membuat pernyataan bullish untuk mendukung kenaikan emas lebih lanjut beberapa hari terakhir.
Hanya tiga pekan lalu, emas pertama kali menembus level US$ 1.600 per troy ounce. Emas melambung tinggi semalam dan telah menjadi favorit investor di tengah kondisi ekonomi yang memburuk di zona euro dan AS. Downgrade peringkat utang AS yang belum pernah terjadi sebelumnya, juga menjadi kekuatan tambahan bagi emas.
"Jika bercermin pada sejarah, maka rally emas selama satu dekade tidak akan berakhir, hingga risiko di dalam dan di luar AS mereda," kata analis HSBC James Steel. "Penurunan lebih lanjut dalam kepercayaan investor mengenai kebijakan moneter dan fiskal, mungkin diterjemahkan dalam penguatan harga emas." Demikian dikutip dari Yahoo.com.
Pada Rabu (10/8) dinihari tadi, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember naik US$ 29,80, atau 1,7%, dan ditutup di level US$ 1.743 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Kontrak diperdagangkan setinggi US$ 1,782.50 per ounce, menurut FactSet Research, rekor intraday untuk logam. Emas telah naik 23% tahun ini, kenaikan dalam 10 tahun berturut-turut, dan sepekan ini naik 5,5%.
ETF Securities mengatakan, arus masuk bersih ke bursa komoditas emas mencapai US$ 166 juta pekan lalu, total mingguan kedua terbesar sejak Agustus 2010. Namun, kenaikan emas tampaknya tidak terlalu lancar. Koreksi membayangi pergerakannya, dengan beberapa pelaku pasar mengkhawatirkan profit taking.
Salah satu resiko untuk harga emas adalah kemungkinan bahwa koreksi pasar terus berlanjut, sehingga investor akan dipaksa melepas posisi di emas untuk menutupi margin call dalam aset lain. Fenomena semacam ini terjadi pekan lalu, ketika harga emas turun US$ 40 pada perdagangan Kamis di tengah likuidasi terkait marjin.
"Emas tidak akan runtuh karena penjualan dan kepanikan, tapi kita harus menghargai bahwa pada tingkat ini, risiko menjadi dua arah," kata analis Credit Agricole Robin Bhar. "Kita bisa melihat US$ 100 keluar dari emas untuk membayar margin. Tapi apa arti angka itu ketika Anda berada di US$ 1.770 per ounce?" [mdr]

Category Article

What's on Your Mind...