Anak Diambil Negara, Ibu 'Botoks' Menyesal
VIVAnews - Ingat dengan Kerry Campbell? Ibu satu ini berurusan dengan hukum lantaran rutin menyuntikkan botoks ke anaknya, Britney, yang baru berusia 8 tahun. Petugas dari lembaga perlindungan anak Amerika Serikat pun mengambil Britney dari sisinya.
"Saya akan pergi terapi untuk mengatasi obsesi saya akan penampilan. Saya tidak akan menyuntikkan botoks lagi ke Britney," kata Kerry. Dia berbicara kepada The Sun, setelah anaknya dibawa petugas.
"Jujur, saya merasa saya membantu dia (dengan suntikan botoks). Saya menyesal dan saya tetap ingin jadi ibu yang baik bagi Britney. Dan saya ingin kembali bersatu dengan anak saya," kata dia sambil bersikukuh tak pernah berpikir menyakiti sang anak.
Petugas dari Lembaga Perlindungan Anak Amerika Serikat mengambil Britney dari kediaman Kerry di San Fransisco untuk tinggal di rumah kerabat lain. Petugas pun melarang Kerry melakukan kontak apapun dengan sang anak sampai investigasi selesai.
Seperti diberitakan sebelumnya, petugas menyelidiki kasus ini setelah gambar Kerry yang tengah menyuntikkan botoks ke wajah anaknya di sebuah kontes kecantikan, tersiar di stasiun televisi ABC. Alasan Kerry menyuntik anaknya, "Untuk menghilangkan kerutan yang muncul saat tersenyum."
Kerry yang juga ahli kecantikan kelahiran Birmingham ini membeli botoks melalui online seharga £150 atau Rp2 juta per 3ml. Secara berkala 3 bulan sekali, botoks ini disuntikkan ke wajah Britney. Selain botoks, Kerry pun menerapkan perawatan ekstrim lainnya kepada Britney, mencabut bulu-bulu halus di kaki menggunakan lilin (waxes).
"Saya selalu menangis dan saya tahu Britney pun menangis karena rindu ibunya," kata Kerry lagi. Dia kini sadar dengan kesalahannya. Meski seluruh dunia membencinya, lanjut Kerry, "saya akan berjuang mendapatkan putriku kembali." (umi)
• VIVAnews Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.View the original article here
Category Article Botoks, Diambil, Menyesal, Negara
